Main Article Content

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai daun kelor (moringa oleifera) sebagai bahan substitusi pakan ikan buatan untuk aplikasi nutrisi bagi ikan nila merah (Oreochromis sp). Daun kelor diolah menjadi tepung lalu difermentasi selama 4 (empat) hari dengan menggunakan bioteknologi komersial EM-4 (Effective Microorganism-4) yang mengandung kultur Lactobacillus casei dan Saccharomyces cerevisiae. Perlakuan fermentasi yang diberikan menghasilkan perubahan kadar kandungan nutrisi tepung daun kelor antara lain protein dari 23,45% menjadi 23,75%; serat kasar dari 6,13% menjadi 4,74%; karbohidrat dari 43,71% menjadi 43,32%; lemak dari 4,18% menjadi 3,86%; dan kadar abu dari 10,23% menjadi 10,86%. Secara keseluruhan dari data proksimat kandungan nutrisi daun kelor yang diperoleh menunjukkan tepung daun kelor layak dijadikan bahan substitusi terhadap pakan ikan komersial untuk ikan nila merah.

Keywords

daun kelor data proksimat effectivemicroorganism-4 moringa oleifera oreochromis sp

Article Details

Author Biographies

Muhammad Hijir Al Gazali, Chemistry Study Program, Faculty of Engineering, Sulawesi Tenggara University

Chemistry Study Program, Faculty of Engineering, Sulawesi Tenggara University

Ahmad Zaeni, Chemistry Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Halu Oleo University

Chemistry Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Halu Oleo University

La Ode Rasidun, Institut Dharma Bharata Grup

Institut Dharma Bharata Grup

Rustam Efendi, Mechanical Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Sulawesi Tenggara University

Mechanical Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Sulawesi Tenggara University

References

  1. [1] V. Merawati and M. Agus, "Analisis pertumbuhan dan kelulushidupan larva lele (clarias gariepenus) yang diberi pakan daphnia sp. hasil kultur massal menggunakan pupuk organik difermentasi," Pena: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 26, no. 1, pp. 1-11, 2015.
  2. [2] R. Iskandar and Elrifadah, "Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi pakan buatan berbasis kiambang," Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, vol. 40, no. 1, pp. 18-24, 2015.
  3. [3] R. Iskandar and S. Fitriadi, "Analisa Proksimat Pakan Hasil Olahan Pembudidaya Ikan di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan," Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, vol. 42, no. 1, pp. 65-68, 2017.
  4. [4] H. Amarwati, Subandiyono, and Pinandoyo, "Pemanfaatan tepung daun singkong (Manihot utilissima) yang difermentasi dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan benih Ikan nila merah (Oreochromis niloticus)," Journal of aquaculture management technology, vol. 4, no. 2, pp. 51-59, 2015.
  5. [5] R. Rukmana, Ikan Nila, Budi Daya dan Prospek Agribisnis. Kanisius, 1997.
  6. [6] A. R. Niode, N. Nasriani, and A. M. Irdja, "Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Pakan Buatan Yang Berbeda," Akademika, vol. 6, no. 2, 2017.
  7. [7] Z. Irwan, "Kandungan Zat Gizi Daun Kelor (Moringa Oleifera) Berdasarkan Metode Pengeringan," Jurnal Kesehatan Manarang, vol. 6, no. 1, pp. 69-77, 2020.
  8. [8] I. N. Kantja, U. Nopriani, and M. Pangli, "Uji kandungan nutrisi tepung daun kelor (Moringa oleifera L) sebagai pakan ternak," Jurnal Riset Rumpun Ilmu Hewani, vol. 1, no. 1, pp. 1-7, 2022.
  9. [9] D. Nisa, J. Achmadi, and F. Wahyono, "Degradabilitas bahan organik dan produksi total Vollatile Fatty Acids (VFA) daun kelor (Moringa oleifera) dalam rumen secara in vitro," Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, vol. 27, no. 1, pp. 12-17, 2017.
  10. [10] R. Maulida and K. Maghfiroh, "Karakteristik susu probiotik fortifikasi belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dengan perbedaan konsentrasi bakteri (Lactobacillus casei strain Shirota)," Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, vol. 14, no. 1, pp. 105-117, 2023.
  11. [11] T. Khazalina, "Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan produk halal berbasis bioteknologi konvensional dan rekayasa genetik," Journal of Halal Product and Research, vol. 3, no. 2, pp. 88-94, 2020.
  12. [12] M. Y. Rizky, R. D. Fitri, U. S. Hastuti, and S. Prabaningtyas, "Identifikasi, Uji Kemampuan Hidrolisis Lemak dan Penentuan Indeks Zona Bening Asam Laktat pada Bakteri dalam Wadi Makanan Traditional Kalimantan Tengah," in Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning, 2017, vol. 14, no. 1, p. 263.
  13. [13] D. L. Nelson, A. L. Lehninger, and M. M. Cox, Lehninger principles of biochemistry lecture notebook. Macmillan, 2004.
  14. [14] Suparno, Aspek Nutrisi Proses Fermentasi. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada, 1989.
  15. [15] R. Kurnijasanti, "Hasil analisis proksimat dari kulit kacang yang difermentasi dengan probiotik Biomc4," Jurnal Agro Veteriner, vol. 5, no. 1, pp. 28-33, 2016.
  16. [16] A. Y. Retnaningtyas, R. R. Hidayat, W. Widiyastuti, and S. Winardi, "Studi Awal Proses Fermentasi pada Desain Pabrik Bioethanol dari Molasses," Jurnal Teknik ITS, vol. 6, no. 1, pp. B-123-B-126, 2017.