Main Article Content

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui implementasi media sosial dalam penyuluhan pertanian saat Pandemi Covid 19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dan melibatkan responden penyuluh pertanian level terampil. Metode pengambilan sampel adalah Sampling Sukarela (Voluntary Sampling). Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diakses di google.forms, kemudian dianalisis secara dekriptif. Hasil penelitian meliputi (1) Media sosial yang digunakan penyuluh dengan kategori terbanyak sampai paling sedikit secara berurutan yaitu WhatsApp, SMS, Facebook, Youtube, Telegram, Instagram, Twitter, TikTok, Pinterest, dan BBM, Line dan Linkedin; (2) Tingkat penggunaan media sosial sebagian besar pada intensitas sering, dan frekuensi penggunaan 1-3 hari sekali; (3) Tingkat kegunaan media sosial tertinggi pada kategori sangat berguna; (4) Penggunaan media sosial tertinggi yaitu digunakan untuk komunikasi dengan petani, dan pesan yang dikirim tertinggi berupa pesan teknis budidaya; (5) Tingkat kemampuan penyuluh dalam penggunaan media sosial tertinggi pada kategori cukup mampu; dan (6) Hambatan penggunaan media sosial yang tertinggi adalah hambatan sosial budaya. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu adanya peningkatan kemampuan dalam penggunaan media sosial untuk penyuluhan pertanian, baik bagi para penyuluh maupun para petani secara umum.

Keywords

media sosial, pandemi covid 19, penyuluhan

Article Details

Author Biography

Miftakhul Arifin, Magelang Agriculture Development Polytechnic, Ministry of Agriculture of Republic of Indonesia, Yogyakarta, 55167, Indonesia

Magelang Agriculture Development Polytechnic, Ministry of Agriculture of Republic of Indonesia, Yogyakarta, 55167, Indonesia

References

  1. pandemi covid-19 di Kabupaten Magelang," Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu, vol. 2, no. 2, pp. 79-92, 2020.
  2. [2] Sumardjo, "Tantangan dan peluang profesi penyuluh dalam pembangunan nasional. Makalah disampaikan pada Webinar Kuliah Umum: Tantangan Dan Peluang Penyuluh Dalam Pembangunan Nasional," 2020.
  3. [3] S. A. Rusdy and A. F. Sunartomo, "Proses komunikasi dalam penyuluhan pertanian program System of Rice Intensification (Sri)," Jurnal Kirana, vol. 1, no. 1, pp. 1-11, 2020.
  4. [4] A. Rifda. "10 Sosial Media Paling Populer di Indonesia." https://www.gramedia.com/best-seller/sosial-media-paling-populer/ (accessed 31 januari, 2022).
  5. [5] E. Safitri, E. Arif, and Asmawi, "Penggunaan media sosial dalam penyuluhan pertanian di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya," Jurnal Niara, vol. 13, no. 2, pp. 92-101, 2021.
  6. [6] I. Nugroho, W. Sumekar, and K. Prayoga, "Hubungan frekuensi penggunaan whatsapp terhadap keberhasilan pemasaran kopi di Gapoktan Gunung Kelir Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang," Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, vol. 28, no. 1, pp. 17-31, 2021.
  7. [7] K. S. Indraningsih, K. S. Septanti, and A. M. Ar-Rozi, Penyuluhan Pertanian dalam Upaya Pemberdayaan Petani Pada Era Pandemi Covid-19 (Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementan). 2020, pp. 613-633.
  8. [8] S. Suratini, P. Muljono, and C. T. Wibowo, "Pemanfaatan media sosial untuk mendukung kegiatan penyuluhan pertanian di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara," Jurnal Penyuluhan, vol. 17, no. 1, pp. 12-24, 2021.